
Jakarta –
Batik yakni seni tradisional sanjungan Indonesia. Selama berabad-abad, batik sudah menjadi bab penting kebudayaan Indonesia dan dipahami selaku salah satu warisan budaya yang paling kaya dan bernilai.
Ragam motif batik tidak cuma indah secara visual, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam, terkadang merefleksikan nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya penduduk setempat.
Macam-macam Motif Batik
Indonesia memiliki beberapa motif yang terkait budaya setempat. Beberapa aspek yang mensugesti lahirnya motif-motif batik antara lain yakni letak geografis, umpamanya di tempat pesisir akan menciptakan batik dengan motif yang bermitra dengan laut.
Sedangkan di pegunungan akan terinspirasi alam sekitarnya. Selain itu, motif batik juga sanggup melambangkan sifat dan tata penghidupan, tempat keyakinan dan moral sebuah daerah, serta kondisi alam sekitar tergolong tanaman dan fauna. Berikut beberapa di antaranya.
– Motif Parang: Melambangkan kekuatan, keberanian, dan tekad. Motif ini lazimnya dikenakan para raja dan darah biru selaku simbol kekuasaan dan tanggung jawab.
– Motif Truntum: Melambangkan cinta kasih yang nrimo dan abadi. Motif ini sering digunakan dalam upacara komitmen nikah selaku simbol kasih sayang yang mendalam antara pasangan.
– Motif Kawung: Simbol keseimbangan dan kesucian. Motif ini berisikan bentuk bulat yang melambangkan harmoni dan ketenangan batin.
– Motif Mega Mendung: Menggambarkan awan di langit mendung, motif ini melambangkan kesegaran dan ketenangan, sering digunakan dalam upacara keagamaan atau selaku simbol spiritualitas.
– Motif Alas-alasan: Motif ini terdapat banyak sekali jenis hewan berskala kecil maupun sedang yang ditampilkan selaku bab dari pola. Motif ini melambangkan rasa pantang mengalah dalam menjalani kehidupan yang sarat tantangan
– Motif Kokrosono: Motif ini memiliki makna kesejahteraan dan teguh hati. Nama ini diambil dari tokoh pewayangan Rade Kokrosono yang memiliki aksara baik hati.
Batik kian meningkat pesat, bahkan diakui secara global. Kala itu, Organisasi Pendidikan, Ilmiah, dan Budaya PBB (UNESCO) pada 2009 yang mengakui batik selaku Warisan Budaya Takbenda. Pengakuan ini terjadi pada sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah di Abu Dhabi. Pada saat-saat tersebut, batik diakui bareng warisan budaya yang lain menyerupai wayang dan keris.
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menetapkan tanggal 2 Oktober selaku Hari Batik Nasional lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009. Melalui keputusan ini, seluruh pegawai pemerintah diimbau untuk mengenakan batik pada hari tersebut.
Tema Hari Batik Nasional 2024
Perayaan tahunan ini bukan cuma sekedar perayaan tetapi menjadi cara untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia dan memperkuat persatuan. Tahun ini, Hari Batik Nasional mengusung tema “Bangga Berbatik”.
Tema itu disuarakan Yayasan Batik Indonesia lewat laman Instagram resminya untuk mengajak seluruh penduduk Indonesia memamerkan rasa besar hati dengan mengenakan batik.
Batik pun kini dibuat di banyak sekali tempat di Indonesia dengan kekhasannya masing-masing. Selain itu, batik juga sudah menjadi bab dari dunia mode global dengan ikut serta pagelaran fashion di kota-kota besar, menyerupai New York dan Milan.
Bagaimana Cara Merayakan Hari Batik Nasional?
Batik, yang sudah diperingati sejak tahun 2009 dan disahkan UNESCO, akan merayakan perayaan ke-15 tahun ini. Diperlukan keikutsertaan penduduk indonesia dalam merayakannya.
Lalu, bagaimana cara berpartisipasinya? Berikut cara merayakan Hari Batik Nasional:
– Mempelajari budaya batik di tempat masing-masing dan di Indonesia.
– Memakai busana batik pada Hari Batik Nasional.
– Mengenal jenis batik pada busana yang dikenakan.
– Menyebarluaskan informasi ihwal perayaan Hari Batik Nasional.
– Meramaikan kabar Hari Batik Nasional di media lazim dengan mengepos konten dan Twibbon.
– Mengikuti kelas pengerjaan batik bareng teman.
Selamat merayakan Hari Batik Nasional 2024, detikers!
Saksikan pembahasan lengkapnya cuma di kegiatan detikPagi edisi Rabu (02/10/2024). Nikmati terus santapan sarapan informasi khas detikPagi secara pribadi langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20. dan TikTok . Tidak cuma menyimak, detikers juga sanggup membuatkan ide, cerita, sampai membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.
“Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”