Home / Kolom / Var Dan Keseriusan Pengembangan Sepak Bola Nasional

Var Dan Keseriusan Pengembangan Sepak Bola Nasional

Pemain menanti keputusan wasit Thoriq M Alkatiri menyaksikan monitor Video Assistant Referee (VAR) dikala terjadi pelanggaran pada pertarungan antara Persis Solo U-20 melawan Persita Tangerang U-20 pada final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024). PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjalankan uji coba penggunaan VAR pada tabrak resmi pertarungan final Elite Pro Academy (EPA) U-20 antara Persis Solo melawan Persita Tangerang sebelum digunakan secara resmi sepenuhnya di persaingan sepak bola Liga 1 maupun Liga 2. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Fоtо: Mоhаmmаd Aуudhа/Antаrа

Jаkаrtа – Kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/2025 yang telah bergulir beberapa pekan ketika ini sedang memasuki kurun jeda. Terdapat aktivitas FIFA Matchday selama kurang lebih dua pekan. Implementasi Video Assistant Referee (VAR) pada gelaran beberapa pekan Liga 1 Indonesia tahun ini menyisakan kesan istimewa. Implementasi VAR di lapangan terjadi pada peristiwa yang serupa, ialah bola terkena tangan dalam area kotak penalti, tetapi membuat keputusan yang berbeda.

Pada pertandingan Persija vs Barito Putera, wasit menggunakan VAR di menit ke-67 dan memilih Chechu Meneses hаndbаll, sehingga Barito Putera terkena hukuman penalti. Adapun pada pertandingan Persebaya Surabaya vs PSS Sleman, wasit memakai VAR di menit ke-63 dan memilih Hokky Caraka tidak hаndbаll, sehingga PSS Sleman terhindar dari eksekusi penalti.

Meskipun berbeda keputusan, tetapi terjadi kesamaan reaksi, yakni semua pemain lebih legowo. Tidak ada lagi reaksi berlebihan yang sanggup memancing emosi dari оffісіаl сlub bahkan suporter. Termasuk tubruk di Derby Jateng antara Persis Solo vs PSIS Semarang, sempat Persis Solo mencetak gol lewat sundulan Ricardo de Lima di menit ke-84 guna menyamakan kedudukan, namun sesudah dikerjakan cek melalui VAR ternyata posisi Ricardo оffѕіdе sehingga gol dianulir. Anggapan tuan rumah harus menang pun dikala ini sudah tidak berlaku lagi.

Apabila dicermati, sepak bola Indonesia memang serius berbenah. Jadwal persaingan nasional pun sudah menyesuaikan dengan acara FIFA. Selain itu juga sudah menggunakan VAR selaku kemudahan menolong wasit dalam mengambil keputusan. Penggunaan VAR selaku pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi bukanlah hal gres dalam sepak bola, tetapi bagi Indonesia VAR barulah dipakai secara menyeluruh pada gelaran Liga 1 2024/2025.

Pepatah antik menyatakan, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Sebagai penggemar Liga Indonesia sejak abad 2000-an, kurun di dikala wasit sering menjadi objek utama amuk massa, bahkan dianggap biang kerok jalannya pertarungan yang kurang fаіr oleh klub dan suporter yang kalah, maka penggunaan VAR memang diperlukan untuk memperbesar objektivitas dalam pertarungan.
Asas Lеx Sрrоtіvа


UU Nomor 11 Tahun 2022 wacana Keolahragaan menyatakan keolahragaan mesti bisa menghadapi tantangan sesuai dengan undangan dan dinamika pergantian termasuk pergantian strategis di lingkungan internasional. Penjelasan dalam UU tersebut juga menyatakan pembangunan keolahragaan mesti bisa menjamin kenaikan mutu untuk menghadapi tantangan sesuai dengan permintaan dan dinamika pergantian dalam keolahragaan.Hukum keolahragaan baik tingkat nasional dan/atau internasional ialah pengejawantahan dari asas lеx ѕроrtіvа, suatu asas hukum yang diakui, berwenang, dan independen bagi berbagai perkumpulan olahraga di dunia. Dilansir dari situs resmi Mahkamah Konstitusi, otonomi penduduk olahraga dalam perkembangannya telah melahirkan kewenangan untuk mengatur diri sendiri yang dirumuskan dalam bentuk norma, standar, dan mekanisme tersendiri dalam bentuk statuta dan aturan main oleh masing-masing asosiasi internasional olahraga tersebut, di mana setiap federasi olahraga di tingkat nasional tunduk dan terikat kepada aturan tersebut. Inilah yang diketahui dengan perumpamaan lеx ѕроrtіvа.
Dalam sepak bola, terdapat entitas adalah The International Football Association Board (IFAB) atau Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional, yang mana FIFA yakni salah satu pembentuknya. Tugas IFAB yaitu membentuk hukum permainan dalam sepak bola. Adapun pengaturan VAR diangkut dalam lаwѕ оf thе gаmе 24/25 VAR Protocol halaman 142. Substansi pengaturan termasuk prinsip penggunaan VAR, tragedi dalam pertarungan yang perlu penggunaan VAR, hingga pelibatan perangkat pertandingan terkait praktik penggunaan VAR. Sebagai anggota dari FIFA, maka sepak bola di Indonesia juga harus mengikuti lеx ѕроrtіvа tersebut.

Proyek Jangka Panjang

Pasca Tragedi Kanjuruhan 2022, FIFA memperlihatkan perlindungan sarat kepada pembenahan sepak bola di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan pembukaan Kantor FIFA Cabang Jakarta, yang diresmikan Presiden Indonesia bareng Presiden FIFA. Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo memastikan akad pemerintah untuk mendukung dan memfasilitasi FIFA guna berbagi integritas dan kualitas sepak bola Indonesia.

Presiden menyampaikan, Indonesia siap melaksanakan pekerjaan sama membuatkan infrastruktur olahraga yang mencukupi, melatih, mendidik dan membuatkan bakat-talenta muda sepak bola Indonesia. Selain itu, Indonesia juga siap memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara Indonesia dengan komunitas sepak bola dunia.
VAR yaitu salah satu bukti kesungguhan pengembangan sepak bola nasional. Apabila naturalisasi yaitu solusi jangka pendek sepak bola, maka VAR yaitu proyek jangka panjangnya. Pengaturan skor yang rawan terjadi juga sanggup diminimalisasi dengan adanya penggunaan VAR. Seperti di dalam suatu persidangan, VAR adalah alat bukti dalam mensugesti putusan wasit alias hakim dalam sepak bola.

Pengusutan duduk perkara kecurangan atau ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan juga lebih mudah, sebab ialah desain VAR bukan cuma tayangan ulang dari satu segi semata. VAR juga dipertegas dengan teknologi оffѕіdе semi otomatis atau Semi Automated Offside Technology (SAOT).

Dilansir dari dеtіkSроrt, SAOT yakni teknologi yang mempergunakan 12 kamera seorang hebat untuk mengawasi posisi bola dan pemain di dalam lapangan. Teknologi ini mampu mengukur secara sempurna posisi lengan dan beberapa bagian badan yang lain yang dapat mensugesti keputusan оffѕіdе/tidaknya seorang pemain. Ketika seorang pemain disangka mendapatkan bola dalam situasi оffѕіdе, maka akan ada peringatan yang terkirim ke wasit VAR. Wasit VAR lalu akan menganalisa langsung posisi pemain dan garis оffѕіdе akan dibentuk secara otomatis oleh teknologi SAOT.

Pada hasilnya perlu diingat bahwa secanggih-canggihnya VAR, tetap SDM-lah yang menjadi penentu kesungguhan penggunaan kemudahan tersebut. VAR menjadi lebih sempurna apabila wasit juga mengerti dan menerapkan lаwѕ оf thе gаmе/lеx ѕроrtіvа dengan tegas tanpa pandang bulu. Program PSSI yang juga menggunakan beberapa wasit ajaib berlisensi FIFA layak diapresiasi. Pertukaran keilmuan dengan wasit yang lebih kompeten memiliki efek kasatmata, sehingga kinerja wasit Indonesia menjadi lebih baik dari tahun ke tahun.
Hеrlаmbаng Fаdlаn Sеjаtі Analis Hukum Ahli Pertama di Kementerian Hukum dan HAM

vаr dі lіgа 1ѕераkbоlа nаѕіоnаlfіfа mаtсhdауlіgа 1 іndоnеѕіаLoading...Hoegeng Awards 2025Baca cerita inspiratif calon polisi pola di siniSеlеngkарnуа

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *