Jakarta –
SMA Negeri 40 Jakarta dinobatkan selaku Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional tahun 2024. Penghargaan ini diberikan eksklusif oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
SMA Negeri 40 Jakarta ialah Sekolah Energi Berdikari Pertamina binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Integrated Terminal Jakarta. Sebagai perusahaan energi, Pertamina dalam melaksanakan kesibukan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) senantiasa mengedepankan kesibukan yang sanggup mempertahankan lingkungan lewat kesibukan edukasi dan juga implementasi energi gres terbarukan pada Program Sekolah Energi Berdikari (SEB).
Program SEB bikin inovasi untuk lingkungan selaku pendorong untuk menunjang predikat sekolah Adiwiyata (Sekolah Berbasis Lingkungan).
“Keberhasilan Sekolah Menengan Atas Negeri 40 Jakarta untuk mendapat penghargaan ini tidak luput dari kerja sama beberapa pihak pasti saja Para Guru dan Siswa, Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Administrasi Jakarta utara, Dinas Pendidikan Provinsi DKJ, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Dinas Lingkungan Hidup provinsi DKJ dan Pertamina yang senantiasa support untuk menyebarkan inovasi dan menampilkan pengertian terhadap siswa wacana pentingnya lingkungan dan energi terbarukan,” ujar Kepala Sekolah Sekolah Menengan Atas Negeri 40 Jakarta, Titin Novianti dalam keterangan tertulis, Kamis (3/9/2024).
 Foto: Pertamina |
| Baca juga: Universitas Pertamina Buka Lowongan Dosen, Ini Syarat Daftarnya! |
Dalam kesibukan Sekolah Energi Berdikari Pertamina di Sekolah Menengan Atas Negeri 40 Jakarta setidaknya ada sebanyak 44 siswa sudah menjadi Duta Energi Muda, di mana para siswa berperan aktif dalam kampanye pengurangan energi dan pemanfaatan energi terbarukan dengan kapasitas 3,3 kWp yang terintegrasi dengan jaringan listrik sekolah.
Dari pemanfaatan energi gres terbarukan sanggup menciptakan energi sebesar 53,4 kWh per hari, yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sebanyak 3.820 kg CO2eq/tahun dan sanggup meminimalkan ongkos listrik sebesar Rp 6,8 juta per tahun. Selain itu, kesibukan ini mendorong pendidik dan siswa untuk menyebarkan inovasi terkait pengelolaan lingkungan dan energi terbarukan lewat pengerjaan metode penyiraman otomatis dan pompa air kolam ikan yang dinyalakan oleh PLTS.
Sebagai bab dari inisiatif Adiwiyata, SMAN 40 Jakarta juga bikin kampanye lingkungan untuk para staf serta siswa lewat kesibukan ekonomis air dan kesibukan penanaman pohon produktif dilingkungan sekolah dan rumah masing-masing guna mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal.
 Foto: Pertamina |
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan Pertamina berkomitmen dalam mendukung implementasi energi gres dan terbarukan.
“Sekolah Energi Berdikari ialah salah satu kesibukan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina selaku bentuk implementasi dan donasi untuk masa depan yang berkesinambungan sekaligus mendukung pencapaian NZE 2060, serta mendorong keterlibatan generasi muda dalam menyebarkan energi higienis dan ramah lingkungan.” ujar Eko.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Sekolah Energi Berdikari menjadi upaya Pertamina untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam menyebarkan energi higienis dan ramah lingkungan.
“Ini langkah Pertamina dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan pada generasi muda biar turut aktif berperan untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Fadjar.
Pertamina selaku perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berpengaruh eksklusif pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
